Masifnya Patroli Aparat Kepolisian Di Desa Wadas

September 23, 2021by adminlbh0

Siaran Pers:

Masifnya Patroli Aparat Kepolisian Di Desa Wadas

Sejak tanggal 20 September 2021, beberapa personil aparat Kepolisian dari Polres Purworejo rutin melakukan patroli di Desa Wadas dengan membawa senjata lengkap. Selain mengaku melakukan patroli, aparat kepolisian mengungkapkan bahwa kedatangan mereka ke Desa Wadas dengan tujuan untuk membagikan masker dalam rangka penanggulangan penyebaran Covid-19. Namun, selain membawa senjata lengkap, alasan membagikan masker menjadi tidak masuk akal, sebab, selama beberapa hari, aktivitas tersebut hanya dilakukan di desa Wadas dan tidak dilakukan di desa-desa lain yang berada di sekitar Wadas. Hingga saat ini, belum ada keterangan yang jelas terkait motif apa yang melatarbelakangi aktivitas yang dilakukan oleh aparat Kepolisian Polres Purworejo tersebut.

Alasan aparat kepolisian datang ke Desa Wadas dengan membawa persenjataan lengkap menjadi tidak relevan. Kehadiran aparat kepolisian ke Desa Wadas tersebut justru meresahkan warga. Kehadiran aparat kepolisian itu mengembalikan ingatan warga terhadap peristiwa represif dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian pada tanggal 23 April 2021 ketika aktivitas Sosialisasi dalam Rangka Inventarisasi dan Identifikasi Bidang Tanah Pembangunan Bendungan Bener. Dalam peristiwa tersebut, tidak kurang, belasan warga mengalami luka-luka dan 11 orang yang dianggap menjadi provokator ditangkap oleh pihak kepolisian. Tindakan berlebihan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap aksi damai menolak acara sosialisasi yang dilakukan oleh warga Wadas itu memicu trauma yang berkepanjangan di benak sebagian besar warga, dari mulai anak-anak hingga orang dewasa.

Selain memicu hadirnya trauma akan peristiwa kekerasan aparat pada bulan April yang lalu, kehadiran aparat kepolisian beberapa hari ini menambah beban psikologis dalam benak warga. Padahal, ancaman psikologi tersebut juga secara langsung memicu ancaman terhadap tubuh, dalam bentuk terganggunya aktivitas keseharian yang dilakukan oleh warga. Di samping itu, rasa trauma juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dalam kehidupan kesehariannya. Tindakan patroli yang dilakukan oleh aparat kepolisian Polres Purworejo merupakan teror dan represi yang memicu ketakutan terhadap warga Wadas, dari mulai orang dewasa hingga anak-anak.

Kehadiran aparat kepolisian dalam beberapa hari ini sangat mungkin berkaitan erat dengan rencana proyek penambangan batuan andesit sebagai material bagi pembangunan Bendungan Bener yang akan dilakukan di desa Wadas. Aktivitas tersebut disinyalir menjadi bentuk teror dan intimidasi terhadap konsistensi warga menolak rencana proyek penambangan di Wadas. Proyek penambangan batuan andesit akan memicu rusaknya dimensi sosial, kebudayaan, serta lingkungan yang sudah turun temurun menjadi bagian dan menghidupi segenap kehidupan di Desa Wadas.

Hadirnya aparat kepolisian dengan bersenjata lengkap ke Desa Wadas menjadi bentuk intimidasi dan teror terhadap perjuangan warga dalam menolak ancaman rusaknya ruang hidup mereka apabila proyek penambangan batuan andesit tersebut berhasil dilakukan di desa Wadas. Karena itu, Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPA DEWA), sebagai organisasi yang terdiri dari segenap warga Wadas untuk memperjuangkan ruang hidupnya dari ancaman proyek penambangan tersebut, menyerukan kepada aparat Kepolisian Polres Purworejo untuk menghentikan aktivitasnya dan mengecam segala bentuk teror dan intimidasi kepada segenap warga Wadas.

Di samping itu, meskipun gelombang teror dan intimidasi kepada warga tidak henti-hentinya bergulir, GEMPADEWA akan terus berjuang untuk menolak rencana masuknya rencana proyek penambangan batuan andesit di desa Wadas.

 

Yogyakarta, 23 September 2021

GEMPA DEWA

 

Narahubung:

Insin (0852-4463-0194)

Himawan Kurniadi (0821-3547-9396)