Studi Amdal Molor Karena Pengamanan Kurang

Sumber : KR Jogja, Kamis, 07 April 2011 20:15:00

KULONPROGO (KRjogja.com) – Proses studi kelayakan penambangan pasir besi di pesisir selatan Kulonprogo menjadi molor karena kondisi keamanan kurang kondusif. Padahal idealnya, dalam satu tahun studi amdal sudah selesai.

“Keterlambatan terjadi tidak lepas dari situasi keamanan yang kurang kondusif. Sehingga konsultan dan tim penyusun Amdal tidak bisa turun ke lapangan secara cepat melakukan penelitian. Kondisi ini telah menghambat progres kami,” jelas General Manajer PT Jogja Magaza Iron (JMI) Mochsen Alhamid pada evaluasi dokumen kontrak karya (KK) penambangan pasir besi di Gedung Binangun, Komplek Pemkab Kulonprogo, Kamis (7/4).

Evaluasi yang dipimpin Ketua Komisi Amdal sekaligus Sekda Kulonprogo Budi Wibowo SH kemarin menghadirkan perwakilan PT JMI, konsultan amdal, aparat kepolisian dan instansi terkait.

Meski terganggu dengan situasi keamanan, perusahaan pemrakarsa penambangan PT JMI tetap melakukan kajian-kajian dan penelitian guna menyusun dokumen amdal. Ini tidak lepas dari peran aparat kepolisian dalam mengawal pengamanan proyek negara. “Iklim kondusif, sangat dibutuhkan guna mendukung proses penyelesaian dokumen amdal,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Konsultan Amdal Bambang Agus Suripto. Biasanya, konsultan amdal masuk secara simultan dan melakukan penelitian langsung di masyarakat. Setiap tahapan harus dilakukan dengan ekstra hati-hati.

Konsultan berupaya agar semua pihak terkait tetap terakomodir. Dalam forum discusion group atau FDG, pihaknya berupaya menghadirkan masyarakat yang terkena dampak langsung rencana penambangan pasir besi.

Dijelaskan, penyusunan Amdal pasir besi dilakukan secara profesional. Sudah enam desa yang siap dilakukan penelitian. Sedangkan Desa Garongan dan Bugel Kecamatan Panjatan masih dilakukan pendalaman secara teknis.

“Saat ini kami baru melakukan penelitian dari segi dampak sosial dan budaya, nanti akan diikuti dari segi dampak-dampak yang lain,” ujarnya seraya menambahkan, pengambilan data dan penelitian akan dilakukan dari muara Sungai Serang sampai sisi timur muara Sungai progo. (Rul)