Sumber : KRJogja.com Selasa, 08 Maret 2011 03:18:00
KULONPROGO (KRjogja.com) – Pembukaan kembali lokasi “pilot project” atau proyek percontohan penambangan pasir besi di Pantai Trisik Kecamatan Galur, Kabupaten Kulonprogo, yang sempat ditutup paksa warga pesisir yang tergabung dalam Paguyuban Petani Lahan Pantai (PPLP) berjalan lancar tanpa diwarnai insiden.
Sementara itu untuk mengantisipasi terjadinya penghadangan oleh warga PPLP, selama karyawan dan staf PT JMI membuka pintu gerbang proyek percontohan dan menyingkirkan sejumlah tanaman pandan, ratusan petugas keamanan dari Polres Kulonprogo dan Brimob Polda DIY di bawah pimpinan Kapolres Kulonporgo AKBP Drs K Yani Sudarto berjaga-jaga di sekitar lokasi dengan peralatan lengkap, termasuk 2 unit mobil “water canon”.
“Untuk mengamankan kegiatan ini, kami menerjunkan 5 Satuan Setingkat Kompi (SSK), ya sekitar 700-an personel lah,” kata AKBP Drs K Yani di lokasi Pantai Trisik Kecamatan Galur, Senin (7/3).
Ketika ditanya sistem pengamanan pasca pembukaan kembali “pilot project” AKBP Yani menegaskan aparat kepolisian akan mengamankan lokasi tersebut secara berkesinambungan sampai batas waktu tak ditentukan.
“Pengamanan akan dilanjutkan sampai batas waktu tak tertentu,” ujarnya.
Aksi perusakan yang diduga dilakukan warga PPLP beberapa waktu lalu telah menyebabkan sejumlah fasilitas milik PT JMI mengalami kerusakan cukup serius. Selain tiga kaca jendela di pos penjagaan pecah, kaca pada bangunan di bagian dalam pilot project juga mengalami hal serupa. Selain itu mesin pendingin ruangan di pos penjagaan juga mengalami kerusakan, tergeletak di di belakang bangunan tersebut. Begitu pula pada mesin pemisah pasir besi mengalami kerusakan.
General Manajer PT JMI Mochsen Alhamid saat dimintai komentarnya terkait kerusakan fasilitas milik perusahaan tersebut menegaskan, pembukaan kembali “pilot project” penambangan pasir besi bukan untuk menghitung besarnya kerugian yang dialami PT JMI. Tapi dalam upaya melanjutkan tahapan-tahapan studi kelayakan sesuai amanat dan yang diwajibkan Kontrak Karya (KK).
“Dalam melaksanakan rencana penambangan pasir besi, kami dari PT JMI akan berupaya maksimal memberikan yang terbaik bagi pemerintah dan masyarakat khususnya warga pesisir selatan Kulonprogo,” jelasnya seraya menambahkan agar tujuan itu tercapai pihaknya mengharapkan suasana damai.
“JMI cinta damai. Karena itu kami sangat mengharapkan suasana damai,” tegasnya kepada KRjogja.com.
Menyinggung pengamanan yang dilakukan pihak Keplisian, Mochsen enggan berkomentar. “Pengamanan merupakan bagian dari tanggungjawab pemerintah,” ujarnya. (Rul/Mum)