Calon Independen Siap Lawan Calon Partai Yogyakarta

CALON WALI KOTA YOGYAKARTA Baru PAN dan PPP siap berkoalisi mengegolkan Hanafi Rais dan Syukri Fadoli.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Irsyad Thamrin menyatakan siap menjadi calon independen menantang calon dari partai dalam pemilihan Wali Kota Yogyakarta yang akan digelar 25 September mendatang. Kesiapan Irsyad ini merespons dukungan Forum Peduli Masyarakat Yogya (FPMY) yang resmi menyampaikan dukungan kepadanya kemarin.”Poin penting dari dukungan FPMY adalah bukti adanya kekecewaan masyarakat yang meluas terhadap pemimpin daerah yang selama ini hanya mewakili kepentingan partainya saja,”ujar Irsyad di depan puluhan perwakilan FPMY di kantor LBH Yogyakarta.

FPMY merupakan induk sejumlah organisasi masyarakat, antara lain Persatuan Orang Tua Peduli Pendidikan (Sarang Lidi), Organisasi Becak Motor Yogyakarta (OBMY), Forum Tukang Ojek Yogya, Gabungan Posko Rakyat (GPR), Pegawai-Guru Sekolah Swasta, Elemen Pemuda Yogya, dan perkumpulan ibu rumah tangga. Menurut Irsyad, permintaan FPMY itu menandakan bahwa publik sudah jenuh menjadi pemilih pasif dan siap menjadi pemilih aktif yang memilih sekaligus mencalonkan diri. Koordinator FPMY, Rokhiman, menyatakan pihaknya siap berusaha sekuat mungkin untuk menggalang dukungan agar Irsyad bisa lolos verifikasi.”Sejak pasca-Reformasi 1998, kita belum memiliki kepala daerah yang bisa mengakomodasi aspirasi masyarakat. Karena itu, kita butuh calon alternatif yang bukan berasal dari partai,”ujarnya.

Pada pertemuan itu, perwakilan FPMY juga menyampaikan sejumlah hal yang harus dilaksanakan Irsyad jika nanti menjadi Wali Kota Yogyakarta, yaitu penurunan biaya pendidikan, jaminan tidak menggusur tukang becak motor dan wargaYogyakarta yang tinggal di atas lahan Sultan Ground, serta pemberantasan korupsi.

Sementara itu, sejumlah partai sudah menyebut nama calon resmi yang akan mereka usung dan bahkan sudah mulai memperkenalkan diri lewat sejumlah kegiatan publik. PDI Perjuangan mencalonkan Imam Priyono, Partai Keadilan Sejahtera mengusung Zuhrif Hudaya, Partai Amanat Nasional menjagokan Hanafi Rais. Tapi baru dua partai yang sudah menyatakan membangun koalisi, yakni PAN, Hanafi Rais, dan Partai Persatuan Pembangunan, Syukri Fadoli.”Pembicaraannya bisa dikatakan sudah 70-80 persen,” kata Ketua PAN Kota Yogyakarta Heru Purwadi kepada Tempo kemarin.

Tapi, kata Heru, kedua partai belum sampai pada penentuan posisi wali kota dan wakil wali kota. Menurut bekas wartawan ini, partainya belum bisa menentukan arah koalisi lantaran semua partai saling menunggu keputusan partai lain. Hanafi Rais, yang merupakan anak pendiri PAN Amien Rais, bekalangan ini gencar memperkenalkan diri kepada wargaYogyakarta lewat turnamen sepak bola.

Adapun PDI Perjuangan memperkenalkan pasangan Haryadi Suyudi, yang kini menjabat Wakil Wali Kota Yogyakarta, dengan Imam Priyono. “Kami menunggu pendapat masyarakat bagaimana jika Haryadi-Imam digabungkan,” kata Sekretaris PDI Perjuangan Kota Yogyakarta Bambang Praswanto. PDI Perjuangan telah menyampaikan rencana itu kepada Haryadi. “Jawaban Haryadi: 50-50. Belum menolak tetapi juga belum menerima.”

Masalahnya, diduga Haryadi mengincar kursi nomor satu.
Adapun Haryadi kepada Tempo menyatakan akan mendeklarasikan pencalonannya pada Maret, saat masa tugasnya sebagai wakil Wali Kota Yogyakarta berakhir.
“Sebelum selesai saya tak akan berkomentar,”katanya.

Sejauh ini partai gencar melakukan survei untuk menjajaki akuntabilitas calon yang dipilih warga Kota Yogyakarta. PDI Perjuangan, misalnya, akan melakukan survei pekan depan. “Kami akan memilih lembaga yang independen agar hasilnya sahih,” kata Bambang. PKS akan mengadakan survei kedua pada April mendatang.”Kalau hasilnya tidak bagus, kami akan mundur. Kami tidak mau memaksakan diri kalau akuntabilitasnya rendah,” ujar Zuhrif. ADDI MAWAHIBUN IDHOM | BERNADA RURIT