Radar Jogja, Sabtu 28 Agustus 2010 hal. 15
SISWA juga mengaku gerah dengan adanya 28 siswa titipan dari berbagai pihak yang masuk ke SMAN 1 Banguntapan. Namun dari kasus yang sempat mencuat ke media ini, siswa yang merasa resah ini juga tidak melihat adanya tindakan tegas untuk pimpinan sekolah mereka.
“Panitia yang terdiri dari para wakil kepala sekolah antara lain bidang kurikulum, bidang kesiswaan serta bendahara sekarang sudah ganti mobil, dulu Espas sekarang Kijang Innova, duit darimana itu, kalau gaji guru kan tidak mung,” tambah siswa yang lain.
Selain itu, siswa juga merasa heran dengan kebijakan sekolah terkait dengan siswa pindahan dari sekolah yang lain. Karena untuk masuk ke sekolah tersebut, siswa pindahan tersebut harus membayar 1 buah laptop dan uang lainnya, jika diganti sekitar Rp. 20 juta.
Jika permasalahan tersebut tidak ada kejelasannya, maka para siswa bertekad akan terus melakukan aksi mereka. Bahkan jika tidak ada transparansi dan tidak ada kejelasan terkait penyimpangan dana dari sekolah, mereka tidak segan-segan akan mengambil langkah hukum.
Sementara itu, divisi investigasi Jogja Police Wacth, Bambang Tiong yang juga hadir dalam demo tersebut membernarkan pengaduan yang dilakukan oleh para siswa tersebut. Utnuk kasus ini, pihaknya akan melakukan pendampingan sampai tuntas. Bahkan jika diperlukan sampai ke pengadilan, mereka menandaskan siap untuk memback up para siswa. (ufi)