INVESTOR SUDAH TANDATANGANI PERJANJIAN Penambangan Pasir Besi Tak Akan Gusur Warga

KR Halaman 27
Jumat kliwon, 20 Agustus 2010

YOGYA (KR) – Warga di sekitar lokasi proyek penambangan pasir besi Kulonprogo tidak perlu khawatir akan tergusur. Gubernur DIY Sri Sultan HB X menandaskan, investor sudah menandatangai perjanjian dengan pemerintah dan sudah disahkan oleh presiden. Dalam perjanjian disebutkan, dimungkinkan pabrik pasir besi berdiri dengan keluasan lahan sisa dari peruntukan pemukiman dan pertanian yang ada.

“Investor sudah menandatangani perjanjian, luas penambangan hanya 3.000 hektare. Tapi yang diambil tidak seluas itu karena di situ ada pemukiman dan sebagainya. Investor hanya boleh mengeksplor sisa lahan kosong yang ada. Misalnya sisanya hanya 500 hektare, ya lahan tambangnya hanya 500 hektare,”jelas Sultan pada acara ramah tamah dengan Paskibraka Provinsi dan Kabupaten/Kota se-DIY di Bangsal Kepatihan, Rabu (18/8) sore.

Ditegaskan Sultan, jika nantinya pihak investor menggusur rumah warga, maka investor tersebut menyalahi dan melanggar perjanjian yang sudah dibuat. Sebab itu Gubernur meminta agar dalam pembangunan proyek pasir besi tidak perlu ada pro kontra.

Menurut Sultan, ekplorasi atau penambangan pasir besi di sepanjang pantai selatan Kulonprogo tidak akan merusak kualitas tanah. Pasalnya dalam melakukan penambangan yang diambil hanya konsentrat besi, sehingga diyakini tanah akan menjadi subur. “Kalau sekarang tanah tersebut tidak subur karena ada kandungan besinya, maka ketika besi itu diambil berarti tinggal tanah vulkanis yang subur. Ketika ditanami ya produktivitasnya lebih tinggi,”terang Gubernur.

Lebih lanjut Sultan mengatakan, pasir besi di sepanjang pantai Kulonprogo mengandung vanadium yang merupakan unsur kimia istimewa. Vanadium biasa digunakan untuk membuat pesawat luar angkasa. Unsur ini hanya bisa meleleh pada suhu lebih dari 1.200 derajat Celcius. Harga vanadium pun sangat mahal, mencapai 1.000 kali lipat dari harga besi pada umumnya.

Sultan juga berharap investor tidak hanya mengambil konsentrat besi saja dan selanjutnya dikirim ke luar negeri. Tapi konsentrat pasir besi tersebut juga bisa dijadikan bahan baku untuk diolah menjadi besi di Cilegon Jawa Barat.

Diakui Sultan, setiap pembangunan itu ada pro dan kontra. Mestinya sebelum pembanguan dilakukan, analisa untung rugi untuk mengurangi resiko kegagalan dan resiko ketidak setujuan harus dilakukan terlebih dahulu.

Sementara terkait pembanguan pelabuhan di Kulonprogo, menurut Sultan, keberadaan pelabuhan sangat penting. Jika bicara sektor pertanian khususnya di DIY, dengan jumlah tanah yang sangat sempit diolah seperti apapun pendapatan petani tidak akan semakin sejahtera. Tapi kalau sebagian dari petani pindah ke sektor nelayan, masyarakat punya peluang besar dengan kekayaan laut yang ada.

“Masyarakat bisa memeroleh pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada di sektor agraris,”ujar Gubernur. Dengan adanya pelabuhan, diharapkan kapal dengan tonase yang lebih besar bisa masuk. Tidak seperti sekarang, hanya kapal kecil dari fiberglass yang beroperasi. (Ast)-o