Tidak Naik Kelas Karena Demo, Siswa Mengadu ke LBH

Rabu, 14 Juli 2010 15:25:00
Sumber : http://www.krjogja.com/news/detail/41345/Tidak.Naik.Kelas.Karena.Demo..Siswa.Mengadu.ke.LBH.html

YOGYA (KRjogja.com) – Karena tidak naik kelas, lima siswa SMAN 1 Gamping Sleman mengadu ke LBH Yogyakarta, Rabu (14/7) siang. Mereka menganggap alasan yang dipakai pihak sekolah tidak obyektif.

Salah satu siswa, Tegar menjelaskan, siswa yang tidak naik kelas berjumlah 13 orang. Mereka merupakan kelas 2 menginjak kelas 3. “Ini sebenarnya berbuntut dari aksi unjukrasa pada 3 November 2009 lalu. Pada waktu itu, sekitar 120 siswa berunjukrasa menuntut komite sekolah agar diganti karena tidak transparan dalam hal pengelolaan uang. Namun, 13 orang koordinatornya ternyata tidak naik kelas,” jelasnya.

Sebelumnya, lanjut Tegar, guru Kimia yang juga menjabat sebagai bendahara sekolah, Bu Bertha, pernah mengancam para siswa ketika sedang mengajar. “Bu Bertha pernah bilang di depan kelas, jika ada siswa yang ikut demo dipastikan tidak akan naik kelas. Ternyata yang dikatakannya benar,” ungkapnya.

Selain itu, para siswa yang tidak naik kelas ini juga curiga terhadap nilai rapor yang mereka terima. Pasalnya, hampir semua nilai ditulis dengan pensil serta banyak yang di tipe-ex. “Dalam hal nilai, sekolah juga tidak transparan,” imbuh Tegar.

Menanggapi laporan ini, Direktur LBH Yogyakarta, M Irsyad Thamrin akan membawa kasus ini ke Komnas HAM jika memang 13 siswa tersebut tidak naik kelas karena demo. Pihaknya juga akan segera meminta klarifikasi kepada pihak SMAN 1 Gamping. “Demo adalah bentuk aspirasi rakyat. Jika itu dihalang-halangi, maka sudah melanggar HAM. Kami juga meminta salinan nilai raport yang banyak tipe ex nya sebagai bukti,” terang Irsyad.

Pada kesempatan ini, LBH Yogyakarta juga menerima aduan dari wali murid mengenai tarikan uang seragam di SMAN 4, SMKN 6 dan SMAN 8 yang dinilai memberatkan. Sebagai contoh, uang seragam di SMAN 4 Yogyakarta yang mencapai Rp 891 ribu. (Dhi)